Jumat, 24 Desember 2010

puisi

            kau hanya dalam angan
seraut wajah nan rupawan
rawan muka yang menawan 
berdetak jantung apabila memandang
benih cinatku bertebaran 
             Ku titi hari-hari ku
             dengan wajah manismu yang slalu menghantuiku
            perasaan hati yang tak menentu
            bila tak bersua denganmu
Tiupan angin yang berdesir
seperti hatiku yang tiada terperi
tatkala mata kita berpandangan
apakah engkau tahu perasaanku
padamu...
Hati hanya diam dan membisu
apabila aku melihatmu
mulut ingin berucap
namun tak mampu
           Sunyi sepi perasaanku
          biarkan kupendam dihati
          tentang perasaanku padamu
         hanya aku saja yang tahu..

Senin, 13 Desember 2010

tak prna berlalu..

tak prna berlalu.
 Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?